Rabu, 18 April 2012

Golkar Terancam Perang Saudara


Jakarta (Koran Kobar)- Rencana percepatan Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnassus) Partai Golkar memunculkan perpecahan internal. Pasalnya, tak semua pihak sepakat Rapimnassus dipercepat dan menetapkan calon presiden tunggal.
"Tindakan Ical yang nekat memaksakan adanya Rapimnasus pada bulan Juni untuk menggiring 33 DPD Partai Golkar secara aklamasi menetapkan Ical sebagai capres, telah menciptakan ketegangan di internal Partai Golkar alias 'perang saudara'," ujar tokoh Golkar Indonesia Timur, Zainal Bintang, Selasa (17/4/2012).
Menurutnya, jika perang itu terjadi maka nantinya internal Partai Golkar akan terpecah. Selain itu, Zainal mengatakan, kericuhan atas rencana pelaksanaan Rapimnassus yang sudah merebak di media akan merugikan Partai Golkar sendiri.
"Kericuhan di internal Partai Golkar tersebut yang mencuat di media secara dini, sangat merugikan upaya Ical membangun simpati menuju kursi RI-1 pada Pilpres 2014. Hal tersebut telah mengungkap ke permukaan, adanya perpecahan dalam Partai Golkar yang mengurangi kredibilitas Ical di masyarakat, dan membuktikan tidak bulat suara Partai Golkar mendukung Ical," ungkapnya.
Sementara itu, di antara kader-kader Golkar, yang paling diutamakan untuk didorong maju sebagai kandidat presiden adalah Aburizal Bakrie. Ical memiliki keistimewaan karena menjabat sebagai ketua umum (ketum).
"Misal dia sama dengan tokoh lain ya pasti Ketum yang didahulukan, karena ketum punya hak privilage, itu wajar di setiap partai di dunia," kata Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Leo Nababan kepada Koran Kobar, Selasa.

Saat ini belum ada format yang akan digunakan dalam rapat pimpinan nasional khusus (rapimnasus) Juli nanti, untuk menjaring kandidat calon presiden (capres) internal. Sebab, yang menentukan format dan sistem apa yang akan digunakan adalah para peserta rapimnasus yakni Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat satu.

Tidak menutup kemungkinan, kader partai lain yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi akan diperhitungkan dalam rapimnasus. DPD tingkat dua juga diundang sebagai peninjau.

"Kami serahkan kepada peserta. Kami mendukung apa yang diinginkan peserta. Saya yakin ketua umum kami itu akan realistis. Bila benar elektabilitas Pak Ical tinggi ya kita akui itu," jelasnya. (Latip)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar