Rabu, 18 April 2012

Ical Terus Digoyang


Jakarta (Koran Kobar)- Setelah dikritik secara terbuka oleh Akbar Tanjung, posisi Aburizal Bakrie alias Ical terus digoyang. Kini, kubu yang mengaku sebagai Dewan Pimpinan Daerah (DPD)  II Partai Golkar seluruh Indonesia keberatan dengan langkah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang mempercepat rapat pimpina khusus pada Juli mendatang. 
Ketua Forum Silaturahmi Dewan Pimpinan Daerah (DPD)  II Golkar seluruh Indonesia, Muntasir Hamid mengatakan, dirinya telah menerima banyak pengaduan keberatan dari DPD II Partai Golkar terkait langkah Aburizal Bakrie (Ical) untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2014, dengan akan mempercepat rapimnasus pada Juli mendatang. 
“Kami menerima keberatan dan sejumlah kader Golkar mengingatkan  Pak Ical agar tidak terburu-buru mencalonkan diri sebagai capres 2014, karena hal itu akan mendapat perlawan sengit dari dalam dan luar partai. Kami sudah terjun ke daerah, dan kebanyakan fungsionaris DPD II Golkar kecewa dengan Ical, karena ketidakmampuannya mengurus Golkar, dan mereka menyatakan keberatan akan pencalonan Ical untuk Pilpres 2014,” kata Muntasir dalam keterangan persnya di Jakarta Rabu (18/4). 
Menurut Muntasir, setelah memenangkan pemilihan ketua umum Golkar di Kongres Golkar di Pekanbaru, Riau pada  2009 lalu, Ical melakukan keputusan yang keliru, ketika dia mengangkat orang-orang yang tidak punya kompetensi di DPP partai dan fraksi di DPR, dan dia juga memberikan beberapa janji  dan program pengembangan partai yang hingga kini tidak ditepati. 
Dikatakan bahwa orang-orang di ring  satu  Ical dan di DPP adalah kader-kader binaan Jusuf Kalla (JK), dan merekalah yang pertama akan mengkhianati Ical, bila dia mencalonkan diri sebagai  capres Golkar. 
“Mengapa dia melupakan banyak tokoh yang sudah berjasa membangun Golkar selama ini? Apakah Ical menganggap mereka itu tidak punya pengaruh kuat di partai?” katanya. 
Muntasir, yang juga Ketua DPD Partai Golkar di Banda Aceh, juga menyatakan kekecewaannya terhadap pengangkatan Setyo Novanto sebagai ketua fraksi Golkar di DPR RI,  karena kurangnya kompetensi. 
Setya Novanto dia tidak melakukan apa-apapun, kecuali HUT fraksi, untuk membina para anggota DPR dari Golkar.
Abdul Kadir Talessi, Ketua DPD II Partai Golkar Pulau Buru, menyatakan hal senada dan mempertanyakan klaim Ical bahwa dia telah mendapat dukungan politik bagi pencapresannya dari mayoritas DPD II seluruh Indonesia. 
“DPD II mana yang mendukung? Apakah dukungan itu riil dan mendapat restu dari kader dan pendukung Golkar di tingkat akar rumput?,” katanya. 
Dia mengakui bahwa dalam dua bulan terakhir, banyak fungsionaries DPD II dari Jatim, Sumtara Utara, dan Jawa Barat datang ke rumah Ical, tapi tujuan mereka bukan memberi  dukungan bagi pencapresannya, tapi menyampaikan belasungkawa atas kematian ibunya. 
“Kalaupun ada pernyataan dukungan itu hanya oral saja, bukan hitam di atas putih, hanya untuk mendapatkan sesuatu untuk pulang ke daerah mereka,” katanya (Latip)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar