Minggu, 01 April 2012

KONAMI Tetap Menuntut SBY-Boediono Turun


Jakarta (Koran Kobar)- Menyikapi hasil rapat paripurna DPR atas RUU APBN Perubahan (RUU APBN-P) 2012, Koalisi Nasional Mahasiswa Indonesia (KONAMI) secara jelas menolak dan melanjutkan perjuangan menurunkan duet SBY-Boediono.
Harga BBM dinyatakan tidak naik pada 1 April 2012, tetapi tidak lantas memberi keceriaan pada masyarakat Indonesia.
"Hasil Paripurna DPR yang sesungguhnya tidak lain adalah akal-akalan yang penuh tipu daya. Untuk itu kami serukan dan tegaskan bahwa perjuangan rakyat Indonesia belum selesai," kata juru bicara KONAMI Firmana Tri Andika di Jakarta, Sabtu (31/3).
Firmana menyatakan bahwa isu penaikan harga BBM hanya salah satu tolak ukur kegagalan pemerintahan SBY-Boediono. Mencegah naiknya harga BBM, terangnya, bukan menjadi tujuan utama berbagai aksi mahasiswa beberapa hari belakangan ini. Tujuan utama itu, ucapnya, adalah pergantian tampuk kepemimpinan.
"Pertama adalah turunkan SBY-Boediono, kedua adalah cabut mandat DPR-MPR RI. Ini sudah menjadi memorandum KONAMI sejak pertama sepakat menggelar aksi," jelas Firmana.
Bagi KONAMI, kegagalan SBY memimpin negara ini bukan hanya soal BBM tetapi juga rentetan peristiwa kekerasan dan penindasan di daerah seperti kasus Mesuji, Lampung. Kemudian melemahnya ekonomi kerakyatan karena kehadiran investor asing yang malah diprioritaskan oleh pemerintah.
KONAMI menyayangkan mayoritas pertambangan dan perminyakan dikuasai oleh pihak asing dan bukan untuk kesejahteraan rakyat dalam negri. Lalu terus meningginya jumlah rakyat miskin akibat tingginya pengangguran. Di sisi lain, praktik korupsi terus meningkat di berbagai lini. (Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar