KONAMI Tetap Menuntut SBY-Boediono Turun
Jakarta (Koran Kobar)- Menyikapi
hasil rapat paripurna DPR atas RUU APBN Perubahan (RUU APBN-P) 2012, Koalisi
Nasional Mahasiswa Indonesia
(KONAMI) secara jelas menolak dan melanjutkan perjuangan menurunkan duet
SBY-Boediono.
Harga BBM dinyatakan tidak naik pada 1 April 2012,
tetapi tidak lantas memberi keceriaan pada masyarakat Indonesia.
"Hasil Paripurna DPR yang sesungguhnya tidak
lain adalah akal-akalan yang penuh tipu daya. Untuk itu kami serukan dan
tegaskan bahwa perjuangan rakyat Indonesia belum selesai," kata
juru bicara KONAMI Firmana Tri Andika di Jakarta, Sabtu (31/3).
Firmana menyatakan bahwa isu penaikan harga BBM
hanya salah satu tolak ukur kegagalan pemerintahan SBY-Boediono. Mencegah
naiknya harga BBM, terangnya, bukan menjadi tujuan utama berbagai aksi
mahasiswa beberapa hari belakangan ini. Tujuan utama itu, ucapnya, adalah
pergantian tampuk kepemimpinan.
"Pertama adalah turunkan SBY-Boediono, kedua
adalah cabut mandat DPR-MPR
RI. Ini sudah menjadi memorandum
KONAMI sejak pertama sepakat menggelar aksi," jelas Firmana.
Bagi KONAMI, kegagalan SBY memimpin negara ini
bukan hanya soal BBM tetapi juga rentetan peristiwa kekerasan dan penindasan di
daerah seperti kasus Mesuji, Lampung. Kemudian melemahnya ekonomi kerakyatan
karena kehadiran investor asing yang malah diprioritaskan oleh pemerintah.
KONAMI menyayangkan mayoritas pertambangan dan
perminyakan dikuasai oleh pihak asing dan bukan untuk kesejahteraan rakyat
dalam negri. Lalu terus meningginya jumlah rakyat miskin akibat tingginya
pengangguran. Di sisi lain, praktik korupsi terus meningkat di berbagai lini. (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar