Poster Ical Dibakar di Wisma Bakrie
JAKARTA (Koran Kobar)- Rakyat
tampaknya sangat geram dengan Aburizal Bakrie (Ical) dengan perusahaan PT
Lapindo Brantas (Bakrie Group) di Porong, Jawa Timur yang telah menyengsarakan
ribuan manusia di Sidoarjo.
Bertolak belakang
dari kasus ini, puluhan massa yang menamakan diri Gerakan Rakyat Anti Aburizal
Bakrie, Kamis, (19/4) menggelar aksi di depan gedung Wisma Bakrie 2 Jalan H.R
Rasuna Said Kuningan, Jakarta
Selatan.
Selain membawa
spanduk Anti-Aburizal Bakrie, aksi massa
yang dikawal sejumlah aparat kepolisian juga membakar poster Ketua Umum DPP
Golkar yang akrab disapa Ical itu. Massa
juga melepar telur busuk di depan gedung.
Korlap Gerakan Anti
Aburizal Bakrie, Syafi Syamsudin menegaskan, kompensasi lumpur lapindo yang
digelontorkan dalam APBN - P 2012 sangat mengejutkan, terutama pasal 18 UU APBN
yang membebani APBN tanpa rincian satuan yang jelas dalam menangani lumpur
Lapindo.
"Padahal
terjadinya kasus lumpur Lapindo merupakan human error yang tidak lain PT Lapindo
Brantas (Bakrie Gorup," tegas Syafi.
Kasus lumpur Lapindo
jelas merugikan negara dan membenani anggaran, karena pemerintah mengalokasikan
dana yang totalnya sudah mencapai Rp.7,2 triliun sejak tahun 2007 untuk
menanggulangi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jatim.
"Sementara
hingga kini masih banyak tanggungjawab Bakrie Group yang belum
terealisasi," tegas Syafi.
Gerakan Rakyat Anti
Aburizal Bakrie juga menuntut Aburizal Bakrie bertanggungjawab terhadap korban
lumpur Lapindo. Menolak kompensasi lumpur Lapindo dalam APBN-P 2012. Kemudian
kasus pengemplang pajak Bakrie Group yang tidak ada itikad baik dari Aburizal
Bakrie.
"Jangan jadikan
APBN mesin ATM perusahaan Aburizal Bakri, dan kami minta KPK juga mengusut
kasus pajak Bakrie Group," tegas Syafi. Setelah puas berorasi, massa kemudian
meninggalkan Wisma Bakrie 2.
(Latip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar